Om Swastiastu.
Oleh karena sering sekali saya mendapat pertanyaan tentang oton baik saat Dharma Wacana, maupun datang langsung ke Griya, maka saya memandang perlu menulis disini. Adapun oton itu sangat penting diperingati dan diingat karena menyangkut kehidupan dikemudian hari, misalnya bila ingin mebayuh oton, mencocokan neptu oton dari calon pengantin, dan sangat penting pula mencari jalan keluar permasalahan berumah tangga yang kurang harmonis, sebab dari neptu oton masing-masing pasangan suami istri itu juga dapat menjadi sebab nasib pernikagannya. Maka dari itu jangan salah maoton. Oton itu adalah memperingati hari lahir, saat kapan lahir, saat itulah oton selanjutnya. namun masih banyak yang keliru maoton karena kurang memahami pergantian hari dari tahun saka dan pergantian hari tahun masehi disini biasanya terjadi kekeliruannya. BILA TAHUN SAKA PERGANTIAN HARINYA SETELAH JAM 6.OO PAGI ( ISTILAH BALINYA SETELAH GALANG TANAH ). MISALNYA; SOMA ITU MULAI JAM 6.00 PAGI, DAN BERAKHIR PADA JAM 6.00 PAGI BESOKNYA. BILA TAHUN MASEHI; SENIN ITU MULAI JAM 00.00 MALAM, DAN BERAKHIR JAM 00.00 MALAM BESOKNYA. Jadi senin dan Soma itu berjalan bersama-sama mulai jam 6.00 pagi, setelah jam 00.00 malam Senin digati oleh Selasa, namun Soma masih berjalan sampai jam 6.00 pagi baru diganti oleh Anggara. Sehingga bila ada bayi lahir setelah jam 00.00 malam, biasanya salah oton, sebab keterangan dokter pada surat kelahirannya pasti menggunakan tahun masehi itu benar (untuk ulang tahun), Namun otonnya mengikuti perputaran hari menurut tahun saka. Misalnya; Si A. bayinya lahir hari Selasa tg 14 Mei 2013 jam 1.00 malam. Maka otonnya Anggara Pon Merakih, bukan Buda Wage Merakih. kalu mau ulang tahun ya baru tgl 15 Mei. Semoga melalui tulisan ini dapat membantu saudara yang sedang memerlukannya.
Om
Santih,Santih,Santih, Om.
Oleh : Ida Pedanda Gede Made Gunung
No comments:
Post a Comment