Om Swastiastu.
Oleh karena banyaknya umat yang bertanya tentang odalan baik di Pura maupun di Merajan saat Nyepi, maka saya pandang perlu menulisnya disini agar semua Umat yang membaca tulisan ini dapat memahaminya.
Dalam hal ngodalin disaat nyepi itu paling tidak ada 3 masalah yang semestinya dipahami yaitu; Perbedaan tahun saka dengan tahun masehi dan pengertian Wuku dan sasih dalam tahun saka.
1. Waktu dalam satu hari dalam tahun masehi. Awal hari-hari dalam tahun masehi dimulai jam 00.00 ( setelah jam 12.00 malam. dan berakhir jam 12.00. Artinya; Sekarang hari Kemis, mulainya hari Kemis sekarang ini dari jam 00.00 tadi malam, sampai jam 12.00 (jam24.00) nanti malam.
2. Waktu dalam satu hari dalam tahun saka. awal hari-hari dalam tahun saka dimulai Jam 06.00 (galang tanah/ngedas lemah). dan nberakhir jam 06.00 besoknya. Artinya; Sekarang hari Weraspati, mulai dari jam 06.00 tadi pagi, sampai jam 06.00 besok pagi.
3. Perhitungan wuku dengan tanggal pangelong itu sewaktu-waktu pasti akan bisa bertemu. Umpamanya Buda Kliwon Dunggulan pasti nanti bisa bertemu dengan penanggal pisansasih ke dasa (Nyepi). sebab wuku perhitngannya 6 bulan sekali dan sasih perthitungannya setahun sekali (tahun saka).
Jadi ada perbedaan antara Kemis dan Weraspati, karena dasar tahunnya berbeda. Sehingga Nyepi itu dasarnya tahun saka, maka harus mengikuti jam hari tahun saka. Kalau ada yang ngodalin bertepatan dengan hari nyepi, lalu dia melaksanakan odalan itu pada malam sebelum Nyepi jam satu malam. Melihat defenisi diatas, maka melakukan odalan seperti itu sangat kurang tepat. sebab itu masih dalam perhitungan hari Nyaga-nyaga atau hari pangrupukan.
Lalu bagaimana jalan keluarnya? Jalan keluarnya adalah; 1. Jangan ngodalin. 2. ngaturang pejati di Pura atau dimerajan yang akan ngodalin saat hari pangrupukan, mapiuning bahwa odalan tidak dilaksanakan karena odalan bertepatan dengan Hari SuciNyepi.
Apa dasarnya? dasarnya adalah; 1. Nyepi itu harus dilaksanakan dengan catur bratha panyepian, yang harus dilakoni oleh semua umat Hindu di Nusantara. 2. Hari suci nyepi itu merupakan kepentingan umum. Kepentingan umum harus ditaruh diatas kepentingan pribadi, kepentingan klompok dan kepentingan golongan. 3, Sebagai bangsa Indonesia harus tunduk kepada peraturan Pemerintah. Sebab hari Nyepi sudah diakui sebagai libur Nasional, kita harus hormati dan membanggakannya.
Bagaimana akibatnya kalau tidak ngodalin? Akibatnya yang negatif rasanya tidak ada karena, yang membikin odalan itu bertemu dengan nyepi adalah perhitungan Bhatara juga. Yang memberi tata aturan tentang penyepian adalah Bhatara juga. Akibat positifnya adalah; dengan tidak ngodalin kita dapat melaksanakan catur brata pantepian dengan khusuk. Dan dari segi ekonomi kita bisa menahan biaya yang harus keluar, biaya tersebut bisa digunakan untuk odalan yang akan datang.
Demikan pula tentang ngotonin anak, ngotonin harus mengikuti perhitungan tahun saka, tetapi yang ingin melakukan ulang tahun itu mengikuti perhitungan tahun masehi.
MARILAH KITA MULAI MENCARI KEBENARAN DENGAN MENGHENTIKAN KEBIASAAN MENCARI PEMBENARAN.
Oleh : Ida Pedanda Gede Made Gunung
No comments:
Post a Comment